Diduga Rumah Kontrakan di Jadikan Tempat Praktik Prostitusi, PSK Ngaku Pasang Tarif Rp 200, Kasat Pol PP Dinilai Tak Tau Tupoksinya

PEKANBARU, Garda45.com – Selain tempat panti pijat plus plus yang tidak terbendung di Kota Pekanbaru, kini rumah kontrakan diduga dijadikan sebagai tempat ajang praktik prostitusi terselubung yang meresahkan warga setempat. Kamis (9/2/23).

Berdasarkan pantauan Garda45.com belakangan ini, sejumlah rumah Kontrakan di Kota Pekanbaru diduga dijadikan tempat mesum ataupun transaksi seksual. Bahkan rumah kontrakan tersebut sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu, namun sangat disayangkan tidak pernah di tertipkan oleh pihak terkait Khususnya pihak Satpol PP Kota Pekanbaru, Seperti halnya rumah Kontrakan di Jalan Arjuna.

Selain di jalan Arjuna, juga terdapat beberapa tempat kos-kosan dan rumah kontrakan yang diduga sengaja dijadikan sebagai tempat ajang praktik prostitus.

Disebuah rumah Kontrakan diduga sebagai tempat praktik prostitusi yang berada di Jalan Arjuna, Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru ini tampak terlihat beberapa wanita berparas cantik dan bertubuh seksi dengan mengenakan rok mini sedang menunggu pria hidung belang yang lewat untuk singgah mendekatinya.

Untuk memastikan, media ini mencoba menghampiri beberapa wanita cantik yang bertubuh seksi itu. Dengan raut wajah yang mempesona dan rayuan yang menggoda, wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK) ini menawarkan tarif Rp sebesar Rp 200- 300 sekali kecan.

“Disini kita layani main saja bang. Yah Kalau Short time (ST) 200 saja bang, ini murah karena sepi bang, “ujar Wanita yang diduga pekerja seks komersial itu.

Ia mengaku bahwa tempat kontrakan yang di jadikan tempat praktik prostitusi itu sudah berjalan beberapa tahun yang lalu dan aman aman saja.

“Pemiliknya tidak ada disini bang, saya belum lama disni, tempat ini aman kok. Yang lama itu cwek sebelah itu, “katanya lagi sembari menunjukkan temanya yang sudah sekian tahun menjadi PSK di rumah kontrakan itu.

Kondisi ini pun sudah jelas meresahkan masyarakat yang ada di sekitar lokasi rumah kontrakan yang diduga dijadikan tempat praktik prostitusi itu.

“Sudah lama rumah itu di jadikan sebagai tempat praktik prostitusi bang. Disana banyak cewek yang melayani pria hidung belang, tiap malam bahkan mulai dari siang sampai subuh tamu datang silih berganti memasuki tempat tersebut. Dimanakah Satpol PP nya, apakah kasat Pol PP itu tdak berani atau juga tidak tau tupoksinya? “ujar salah satu masyarakat saat di temui media ini di tempat kontrkan yang diduga tempat praktik prostitusi itu.

Pihaknya secara tegas meminta Satpol PP Pekanbaru turun tangan melakukan penindakan. Ia Menduga bahwa ada pihak pihak yang bermain mata di balik tempat praktik prostitusi itu, pasalnya, hingga kini tempat tersebut tidak pernah di tindak.

“Hal ini menjadi preseden yang sangat buruk. Lemahnya penegakan hukum Pemko Pekanbaru menjadikan aktivitas prostitusi tersebut semakin menjamur. Kasihan warga di sekitar yang notabene akan tertimpa asap akibat aktivitas prostitusi yang semakin tidak terkendali,” tegasnya.

Anehnya, kata dia lagi, hampir tiap malam terlihat mobil Patroli singgah di tempat itu. Namun bukan untuk ditindak justru terlihat perempuan seksi itu menjumpai oknum tersebut dan diduga menitipkan sesuatu.

“Kadang ada mobil patroli singgah, nanti keluar cewek itu menghampiri dan ada sesuatu yang ia berikan. Saya tidak itu apa bang, “ungkapnya sembari menaroh kecurigaan bahwa ada oknum yang backup tempat itu sehingga aktivitas tersebut berjalan dengan mulus.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah yang diduga tempat mesum dan juga tempat Panti pijat plus plus di Kota Pekanbaru makin menjamur tidak pernah ditertipkan. Dapat kita nilai bahwa Pemko melalui Satpol PP Kota Pekanbaru terkesan lemah dalam melakukan penindakan tempat maksiat yang sudah tidak terbendung lagi di Kota Pekanbaru saat ini.

Terkait Fenomena ini, Garda45.com melakukan konfirmasi kepada Kasat Pol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi. Namun sangat di sayangkan hingga berita ini diturunkan konfirmasi media ini belum pernah di gubris dan dijawab oleh Zulfahmi.

Bukan hanya kali ini sja, sebelumnya, media ini telah melayangkan konfirmasi kepada Zulfahmi terkait tempat hiburan malam yang diduga telah melanggar Perda Kota Pekanbaru, namun tidak pernah di jawab. Sangat di sayangkan pejabat publik seperti ini, belum layak dijadikan panutan masyarakat.

Dalam hal ini media ini menduga bahwa Kasat Pol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi tidak menghargai konfirmasi awak media, terkesan menutupi infomasi yang ingin diperoleh media ini untuk di kemas menjadi sebuah informasi akurat dan berimbang guna di publish di khayalak umum.

Reporter : KEND ZAI

Komentar