Insiden Open House Rumah Dinas PJ Walikota Pekanbaru, Kabag Protokoler Memberikan Klarifikasi dan Permohonan Maaf

PEKANBARU, Garda45.com – Setelah media ini menerbitkan insiden yang terjadi di rumah Dinas PJ Walikota Pekanbaru saat gelar Open House pada Kamis (11/4/24), dengan judul “Puluhan Warga Kecewa Pada Acara Open House Rumah Dinas PJ Walikota Pekanbaru”,  akhirnya Kepala Bagian Protokoler, Reza, memberikan klarifikasi pada redaksi media ini dan kepada puluhan awak media.

Kepala Bagian Protokoler, Reza, memberikan klarifikasi atas insiden tersebut kepada redaksi Garda45.com serta puluhan awak media yang hadir. Dalam klarifikasinya, Reza menegaskan bahwa kejadian tersebut hanyalah hasil dari miskomunikasi di antara anggota protokoler yang bertugas.

“Kami ingin menjelaskan bahwa apa yang terjadi hanyalah miskomunikasi dari anggota kami. Tidak ada niat untuk melarang wartawan atau warga masuk. Ini murni miskomunikasi, dan kami mohon maaf atas kejadian ini,” ungkap Reza di hadapan masyarakat dan media yang turut hadir pada acara Open House di Rumah Dinas PJ Walikota Pekanbaru, Muflihun, Kamis (11/4/24) sore.

Menurut Reza, PJ Walikota Pekanbaru tidak pernah memiliki niat untuk melarang masyarakat untuk masuk ke rumah dinasnya guna bersilaturahmi. Namun, pada saat kejadian tersebut, PJ Walikota Pekanbaru sedang beristirahat.

“Kami tegaskan bahwa tidak ada perintah atau larangan kepada masyarakat untuk masuk ke rumah dinas ini. Ketika kejadian terjadi, beliau sedang beristirahat,” tambah Reza.

“Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh masyarakat dan media. Kami sampaikan bahwa tidak ada niat untuk menghalangi siapapun masuk ke acara Open House ini. Ini murni miskomunikasi yang kami sudah klarifikasi,” tegasnya.

Reza juga menambahkan bahwa pihaknya tidak bermaksud mencari siapa yang salah atau benar dalam peristiwa ini, tetapi lebih fokus pada solusi agar berita ini tidak berkembang menjadi polemik, terutama di tengah suasana politik yang sedang memanas.

“Maaf bang, sama sekali tidak ada perintah ataupun melarang masyarakat dan siapun masuk di rumah Dinas ini. Tadi kebetulan beliau sedang istrahat, makanya pagar ditutup dan akan dibuka jam 14.00 wib lagi. Kita disini bukan mencari yang salah dan benar bang kita disini berikan solusi supaya berita itu tidak kemana mana nanti, apalagi ini suhu politik, “tambahnya.

Kembali Reza menegaskan, mewakili PJ Walikota Pekanbaru menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan kepada media atas kejadian tersebut.

“Kami berharap klarifikasi ini dapat menjernihkan situasi. Kami meminta maaf sekali lagi atas kejadian tadi, dan sekali lagi saya sampaikan bahwa siapa pun diperbolehkan masuk ke acara Open House ini,” tutup Reza.

Diberitakan sebelumnya, Puluhan warga Kota Pekanbaru merasa kecewa dengan penerapan aturan yang dianggap kurang bijaksana oleh oknum Satpol PP yang bertugas di Rumah Dinas PJ Walikota Pekanbaru saat acara open house digelar. Insiden ini terjadi saat PJ Walikota Pekanbaru menyelenggarakan acara open house di rumah dinasnya yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kota Pekanbaru, Kamis (11/4/24).

Saat warga telah berkumpul di depan pintu gerbang, salah seorang petugas Satpol PP menyampaikan bahwa acara open house akan dimulai pada pukul 14.00 WIB.

“Kami diperintahkan untuk membuka pagar pada pukul 14.00 WIB,” ujar petugas Satpol PP kepada puluhan warga yang telah hadir.

Namun, respons yang diberikan petugas tersebut menimbulkan kekecewaan di antara para warga. Beberapa media berusaha untuk mengonfirmasi alasan di balik kebijakan tersebut kepada petugas, namun jawaban yang diberikan justru menambah kekecewaan. Mereka menyatakan bahwa nasi untuk acara tersebut telah habis dan akan diisi kembali.

“Maaf, nasi sudah habis. Akan diisi kembali nanti,” ungkap petugas tersebut.

Pernyataan tersebut langsung memicu kemarahan dari sebagian besar warga yang hadir. Salah seorang warga menyatakan bahwa tujuan kehadiran mereka bukanlah untuk mencari makanan, melainkan untuk menjalin silaturahmi dengan Walikota Pekanbaru.

“Kami datang bukan untuk makan, tetapi untuk bersilaturahmi dengan Pak Walikota. Jika masalahnya hanya karena nasi habis, sungguh disayangkan,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Pendapat serupa juga disuarakan oleh beberapa warga lainnya. Mereka berpendapat bahwa seharusnya warga yang telah hadir diperbolehkan masuk terlebih dahulu.

“Kami merasa kasihan terutama pada para ibu yang harus menunggu di luar rumah dinas ini. Ini membuat kami merasa malu di depan ini, ” tambah seorang warga lainnya. (Red).

Komentar