Ekonomi

Sentuh Hati Balita, Petugas MBG di Rohil Antar Gizi Sambil Bernyanyi

7
×

Sentuh Hati Balita, Petugas MBG di Rohil Antar Gizi Sambil Bernyanyi

Sebarkan artikel ini
Asisten Lapangan Christina Manurung menyerahkan paket makanan bergizi kepada ibu penerima manfaat. (G45/fir). 

ROHIL | Garda45.com – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto terus membawa perubahan nyata hingga ke pelosok desa. Di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, penyaluran gizi untuk balita tak hanya dilakukan di sekolah maupun pos layanan, tetapi juga langsung ke rumah-rumah warga.

Yang membuat program ini semakin berkesan adalah kreativitas petugas di lapangan. Dalam penyaluran di Desa Sungai Nyamuk, Kecamatan Simaboi, dua petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) membawa sebuah gitar dan menghibur anak-anak penerima manfaat.

Dalam unggahan akun Instagram SPPG Sungai Nyamuk, terlihat Jeprianto Siahaan, Kepala SPPG, bersama Asisten Lapangan Christina Manurung mengajak balita bernyanyi lagu anak-anak “Balonku Ada Lima.” Suasana rumah warga yang semula biasa berubah menjadi penuh canda dan tepuk tangan.

Dua balita penerima bantuan tampak antusias. Mata berbinar, tawa lepas, dan suara polos mereka ikut menyanyikan lirik yang mereka hafal. Momen itu juga membuat sang ibu penerima manfaat tak kuasa menahan haru, program pemerintah ternyata bisa hadir sehangat itu.

Jeprianto mengungkapkan bahwa inisiatif membawa gitar merupakan ide pribadi.

“Niatnya biar anak-anak happy. Mereka semangat menerima MBG. Di rumah ada gitar, jadi kami bawa sekalian untuk hiburan,” jelasnya, Rabu (26/11/2025).

Menurutnya, tugas menyalurkan gizi bukan hanya soal memenuhi kebutuhan fisik, namun juga menyangkut kebahagiaan penerus bangsa. Pendekatan humanis seperti ini membantu membangun kedekatan dan rasa percaya antara petugas dan masyarakat.

Program MBG dirancang untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapat gizi terbaik pada masa emas pertumbuhan. Di Sungai Nyamuk, menu yang diterima balita sama dengan yang dinikmati murid sekolah — tidak ada kesenjangan pelayanan gizi.

Distribusi dilakukan melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dengan dukungan SPPG sebagai pelaksana teknis di wilayah kerja. Namun, suksesnya program bukan sekadar soal angka dan laporan. Kisah sederhana dari Rohil ini menunjukkan bahwa pelayanan publik bisa dilakukan dengan hati.

Satu gitar, satu lagu, satu paket makanan — namun berdampak besar bagi masa depan anak bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *