MEDAN | Garda45.com – Sebanyak 1.681.371 jiwa terdampak banjir bandang dan longsor yang melanda 17 kabupaten/kota di Sumatra Utara. Hingga Rabu (3/12/2025) pukul 08.00 WIB, tercatat 55.935 jiwa mengungsi, 612 orang luka-luka, 298 jiwa meninggal dunia, serta 169 orang masih hilang.
Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menegaskan pembaruan data kebencanaan dilakukan dua kali sehari secara transparan untuk memastikan seluruh informasi di lapangan tersampaikan akurat kepada publik.
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Provinsi Sumut, Porman Mahulae, menyampaikan bahwa seluruh data bersumber dari laporan BPBD kabupaten/kota dan dihimpun melalui Pusdalops BPBD Sumut.
“Pembaruan data selalu kami sampaikan melalui grup resmi media dan kanal informasi milik pemerintah. Masyarakat berhak memperoleh informasi yang seragam dan benar,” kata Porman dalam temu pers terkait jalur logistik bencana di Kantor Gubernur Sumut, Rabu (3/12/2025).
Terkait adanya perbedaan angka antara data BPBD Sumut dan BNPB, Porman menyebut hal itu dilatarbelakangi cakupan pelaporan masing-masing.
“Jika terdapat selisih, silakan konfirmasi ke BNPB sebagai lembaga yang memegang data nasional. Prinsipnya, data kami berbasis laporan daerah,” tegasnya.
Ia menambahkan Pemprov Sumut memastikan koordinasi lintas instansi terus diperkuat, terutama dalam percepatan distribusi bantuan serta validasi data korban dan dampak bencana.
“Setiap perkembangan akan terus kami informasikan secara berkala,” ujarnya.
