Daerah

Akses Rusak 555 Titik, BNPB Kerahkan Alat Berat dan Jembatan Darurat di Sumbar

5
×

Akses Rusak 555 Titik, BNPB Kerahkan Alat Berat dan Jembatan Darurat di Sumbar

Sebarkan artikel ini
Akses di wilayah Silungkang yang sempat terputus akibat bencana banjir bandang secara bertahap mulai dapat dilalui kembali. Sejumlah titik, termasuk di Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang Kec. Palembayan Kab. Agam, akses masih terputus karena timbunan material lumpur, batu dan kayu. (G45/BNPB)

PADANG | Garda45.com –  Total 555 titik kerusakan akses jalan akibat banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi hambatan terbesar pendistribusian bantuan bagi warga terdampak. Kerusakan ini meliputi 321 titik jalan kabupaten/kota, 172 titik jalan provinsi, dan 62 titik jalan nasional yang terputus atau tertutup material.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, PhD, menegaskan bahwa pemulihan akses menjadi prioritas. BNPB mengerahkan 25 unit alat berat yang bekerja di sejumlah ruas vital seperti Kabupaten Solok, Agam, dan Tanah Datar.

“Kondisi jalan ini sangat menghambat penanganan darurat. Maka fokus kami adalah membuka jalur utama agar bantuan cepat masuk ke lokasi terdampak,” ujar Abdul Muhari, Rabu (3/12/2025).

Selain perbaikan jalan, pemerintah memperkuat konektivitas dengan pemasangan 22 jembatan darurat bailey. Sarana ini dibutuhkan di delapan kabupaten/kota, meliputi Agam, Pasaman, Padang Pariaman, dan Kota Padang — daerah yang sebagian masih terisolir.

Di lapangan, personel gabungan terus menyingkirkan material longsor berupa lumpur, kayu, dan bebatuan. Lokasi seperti Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan Agam, menjadi titik prioritas. Di Kabupaten Pesisir Selatan, tim juga mempercepat normalisasi sungai untuk mencegah banjir susulan.

Dengan kondisi akses darat yang belum pulih, bantuan udara menjadi andalan distribusi. Per Rabu (3/12) pukul 18.00 WIB, 6,5 ton bantuan berhasil dikirim via helikopter, dengan Agam menerima 4,1 ton, disusul Padang Pariaman 843 kg, dan Solok 808 kg.

“Jenis bantuan mencakup sembako, makanan bayi, obat-obatan, hingga kasur lipat,” jelas Abdul Muhari.

Sejak 28 November hingga 3 Desember 2025, akumulasi bantuan yang diterbangkan oleh BNPB, Basarnas, dan TNI sudah mencapai 18 ton dan operasi udara akan terus berlanjut sampai seluruh wilayah terisolir terjangkau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *