Pendidikan

UMRI Perkuat Prodi Keagamaan, Siapkan Pembukaan Program Baru 2026

11
×

UMRI Perkuat Prodi Keagamaan, Siapkan Pembukaan Program Baru 2026

Sebarkan artikel ini
Peserta diskusi tampak antusias mengikuti pemaparan dan sesi tanya jawab terkait penguatan kelembagaan prodi keagamaan. (G45/Umri). 

PEKANBARU | Garda45.com Langkah penguatan program studi keagamaan menjadi fokus utama Fakultas Studi Islam (FSI) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) sebagai bagian dari strategi memperkuat keilmuan Islam di perguruan tinggi. Upaya tersebut dikupas dalam diskusi akademik bertema “Penguatan Prodi Keagamaan di Fakultas Studi Islam UMRI” yang digelar Jumat (5/12/2025) di Ruang Rapat BPH UMRI, Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama Dr. A. Rafiq Zainul Mun’in, Kepala Subdirektorat Pengembangan Akademik, Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI.

Rektor UMRI Dr. H. Saidul Amin, MA menyampaikan apresiasi atas kehadiran narasumber dan menegaskan bahwa pengembangan akademik menjadi kebutuhan mendesak agar pendidikan Islam selalu relevan.

“Pertemuan ini sangat berharga karena dihadiri tokoh penting. Ilmu harus terus berkembang mengikuti zaman, jika tidak, kita akan tertinggal,” tegas Rektor.

Sementara itu, Dekan FSI Dr. Santoso, SS, MSi menuturkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pembukaan program studi baru pada tahun 2026 untuk memperluas kontribusi UMRI di bidang pendidikan keagamaan.

“Kami berharap mendapat bimbingan agar prodi baru ini dapat segera kami tuntaskan. Kesiapan SDM, kurikulum hingga kelembagaan telah kami susun,” jelasnya.

Dalam paparannya, Dr. Rafiq memberikan apresiasi atas langkah proaktif UMRI dalam memperkuat prodi keagamaan dan memperluas kontribusi Muhammadiyah di dunia pendidikan Islam.

“Perguruan tinggi Muhammadiyah, termasuk UMRI, memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan keagamaan, dan dampaknya dapat kita rasakan di berbagai daerah,” ungkapnya.

Diskusi berjalan interaktif dengan pembahasan seputar standar akademik nasional, relevansi kurikulum dengan kebutuhan era digital, hingga strategi peningkatan daya saing lulusan perguruan tinggi keagamaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *