PADANG | Garda45.com – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bersama Pemerintah Pusat mengoptimalkan distribusi air bersih bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor. Langkah cepat ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi di tengah terganggunya akses air bersih akibat kerusakan infrastruktur.
Distribusi air bersih dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari BPBD Kabupaten Padang Pariaman, TNI, Polri, Dinas Sosial, hingga Dinas Pekerjaan Umum. Sinergi lintas sektor tersebut difokuskan pada wilayah-wilayah terdampak paling parah serta posko-posko pengungsian yang menampung warga.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya air bersih, menjadi prioritas utama selama masa tanggap darurat.
“Air bersih adalah kebutuhan vital. Distribusi ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan sampai infrastruktur air kembali berfungsi normal,” ujar Abdul Muhari saat dikonfirmasi, Sabtu (13/12/2025).
Pendistribusian air bersih dilakukan melalui sejumlah skema, mulai dari pengiriman menggunakan mobil tangki ke titik-titik drop point di posko pengungsian, hingga penyaluran langsung ke rumah-rumah warga yang kesulitan mengakses sumber air bersih. Pola ini diterapkan agar distribusi lebih merata dan tepat sasaran sesuai kondisi lapangan.
Pemerintah daerah memastikan seluruh proses pendistribusian disesuaikan dengan kebutuhan riil masyarakat terdampak. Evaluasi lapangan dilakukan secara berkala guna mengantisipasi kekurangan pasokan, terutama di wilayah yang akses jalannya masih terganggu pascabencana.
Dalam mendukung operasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mengerahkan satu unit armada tangki air berkapasitas 4.000 liter yang dioperasikan oleh Perumda Tirta Anai. Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum turut menambah dua unit armada tangki dengan kapasitas masing-masing 4.000 liter.
Dukungan juga datang dari Kepolisian. Polda Riau mengerahkan enam unit mobil tangki air dengan kapasitas antara 4.000 hingga 8.000 liter yang dikoordinasikan oleh Polres Padang Pariaman. Seluruh armada ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, terutama untuk keperluan minum, memasak, dan sanitasi.
“Seluruh armada yang beroperasi diarahkan untuk memastikan warga terdampak tidak kekurangan air bersih, khususnya di masa darurat seperti sekarang,” kata Abdul Muhari.
Untuk menjamin kelancaran distribusi, pengisian air bagi seluruh armada dilakukan di dua depo milik Perumda Tirta Anai, yakni Depo Sungai Durian Tungka di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak dan Depo Sungai Buluah di Kecamatan Lubuk Alung. Kedua depo tersebut dioperasikan selama 24 jam penuh.
“Selama masa darurat bencana, depo kami siagakan tanpa henti agar armada tangki selalu siap mendistribusikan air ke lapangan,” ujar Afdul, staf Perumda Tirta Anai yang bertugas di Depo Sungai Durian Tungka.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bersama Pemerintah Pusat melalui Pos Pendamping Nasional Provinsi Sumatera Barat menegaskan komitmennya untuk terus memantau ketersediaan air bersih. Pengawasan dilakukan guna memastikan suplai air tetap aman dan mencukupi hingga kondisi masyarakat benar-benar pulih dan infrastruktur air kembali normal.











