PEKANBARU, Garda45.com – Maraknya Tempat maksiat di Kota Pekanbaru yang masih terbungkus dengan rapi membuat kalangan Aktivis turut prihatin. Salah satunya, Ketua Dewan Mahasiswa Posko Perjuangan Rakyat (Dema Pospera Riau), Cep Permana Galih meminta kepada PJ Walikota agar tegas dalam meninjau kinerja Kasat Pol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian.
Menurutnya, Zulfahmi selaku Kasat tidak bernyali dan terkesan main-main dalam menertipkan yang diduga tempat maksiat atau tempat mesum yang marak di jantung Kota Pekanbaru.
Hal itu dikatakan Cep Permana Galih Pada Garda45.com, Minggu (5/2/23), di salah satu Cafe di Kota Pekanbaru.
“DEMA POSPERA RIAU Minta PJ Walikota untuk tegas dalam meninjau Kasat Pol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian, sekaligus evaluasi dan beri teguran tegas, demi tegaknya peraturan di Kota Pekanbaru. Kami nilai Kasat Pol PP Kota Pekanbaru tidak bisa bertindak dengan tegas, “ungkap Cep Permana Galih.
Eks Presiden Mahasiswi Unilak ini menjelaskan, ada beberapa lokasi yang diduga tempat khusus maksiat/mesum yang masih terpelihara di Kota Pekanbaru yang sama sekali tdak pernah tersentuh oleh hukum, Khususnya Sat Pol PP Kota Pekanbaru selaku Penegak peraturan Daerah (Perda).
“Di Kota Pekanbaru ini yang diduga tempat mesum masih di pelihara. Buktinya, tempat-tempat mesum itu sampai sekarang masih berjalan dengan mulus dan belum pernah ditertipkan, “ujar Cep Permana Galih sembari menunjukkan lokasi tempat mesum tersebut.
Bukan hanya itu, tempat Panti pijat plus-plus berkedok Pijat Tradisional masih beroperasi leluasan di Kota Pekanbaru, seperti di Jalan nangka, jalan Arjuna, Jalan Riau, Jalan Durian, jalan Soekarno Hatta.
“Keberadaan panti pijat bukan untuk kebugaran melainkan sebagai tempat maksiat, ini tidak sesuai dengan moto Pekanbaru sebagai Kota yang madani, “imbuh nya.
Menurutnya, panti pijat belakangan tumbuh subur di Pekanbaru dengan dalih kebugaran. Namun, saat berada di dalam kamar, para pemijat menawarkan pijat plus plus kepada pelanggannya.
“Kenapa pihak Pemko dan Satpol PP tidak mengrebek tempat itu?, apakah sudah diberikan izin tempat maksiat itu? jangan jangan mereka sudah terima setoran tutup mata sehingga tempat maksiat itu beroperasi dengan mulus tanpa hambatan. Kalau perlu biar saya ajak pak PJ Walikota serta Pak Kasat Pol PP menunjukkan tempatnya dan berharap langsung di eksekusi ya, “kata cep dengan geram.
Maka, DEMA POSPERA RIAU menantang keberanian dan ketegasan Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Sat Pol PP Kota Pekanbaru terkait penertiban yang diduga tempat mesum yang masih marak di Kota Pekanbaru itu.
“Ayo, saya tantang Kasat Pol PP untuk menertipkan tempat maksiat itu. Mampu tidak..?? Apakah ada permainan di balik itu?. Kalau tidak berani, yaudah tak usah jadi kasat donk, masih banyak orang orang yang tau tupoksinya lagi, “cetusnya.
Apa bila juga tidak ada tindakan Satpol PP, maka pihaknya akan gelar unjuk rasa agar Zulfahmi Adrian selaku Kasat Pol PP Kota Pekanbaru di copot.
“Say tunggu tindakan Pak Zulfahmi selaku Kasat Pol PP, berani tidak. Jikalau tidak, maka DEMA POSPERA RIAU dan berapa aktivis, mahasiswa dan masyarakat Riau akan gelar aksi besar besaran supaya Kasat Pol PP di copot, Karena tidak tau tupoksinya, “tegas Cep Permana Galih.
Lagi lagi, ketika dikonfirmasi kepada Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Zulfahmi Adrian melalui Pesan WhatsApp nya. Namun sangat disayangkan, sudah sekian kali media ini mengrimkan konfirmasi berupa pesan tidak di jawab dan bahkan ditelfon pun tidak terangkat. Diduga Zulfahmi alergi dengan konfirmasi wartawan, sampai berita ini di turunkan Kasat Pol PP Kota Pekanbaru itu lebih memilih diam dan bungkam.
Reporter : KEND ZAI.
Komentar