Oknum Admin Grup KPU Kota Pekanbaru Diduga Bertindak Arogan, Wartawan Dikeluarkan Setelah Bagikan Berita Aksi Demonstrasi yang Mendesak Pemeriksaan dan Penangkapan Ketua KPU

PEKANBARU, Garda45.com – Ada kejadian yang mengejutkan di grup WhatsApp “MEDIA KPU KOTA PEKANBARU”. Pasalnya, salah seorang wartawan dikeluarkan dari grup oleh salah satu admin setelah membagikan tautan berita terkait aksi demonstrasi yang digelar oleh Aliansi Masyarakat Pekanbaru Bersatu (AMPB). Aksi tersebut menuntut aparat penegak hukum (APH) untuk segera memeriksa dan menangkap Ketua KPU Kota Pekanbaru, Raga Perwira, beserta jajarannya.

Demonstrasi berlangsung di depan Kantor KPU Kota Pekanbaru, Jalan Datuk Setia Maharaja, Kecamatan Bukit Raya, pada Jumat (24/1/2025). Namun, setelah berita terkait aksi tersebut dibagikan di grup WhatsApp resmi KPU Kota Pekanbaru, wartawan yang mengunggahnya langsung dikeluarkan oleh admin grup.

Namun, tindakan admin grup WhatsApp tersebut memicu pertanyaan. Wartawan media yang mencoba berbagi informasi justru dihapus atau dikeluarkan dari grup yang seharusnya menjadi wadah komunikasi antara media dan pihak KPU.

Ketika dikonfirmasi, oknum admin grup yang juga seorang wartawan, memberikan tanggapan yang dinilai tidak profesional.

“Kenapa emang? Share aja di grup lain. Kakak malas ada ribut-ribut di grup,” ujar S, yang diketahui merupakan admin grup tersebut.

Wartawan media ini kemudian menanyakan apakah tindakan tersebut merupakan instruksi langsung dari Ketua KPU Kota Pekanbaru. Namun, S membantah dan mengungkapkan bahwa tindakannya adalah inisiatif pribadi.

“Gak ada instruksi dari pimpinan KPU untuk mengeluarkan anggota. Itu inisiatif kakak. Karena dulu grup itu kakak yang buat. Sebelum melebar ke mana-mana, baiknya kakak handle langsung. Share aja di grup lain, jangan di grup itu,” tegas S.

Selain itu, S juga menyarankan agar wartawan ini membuat grup baru yang melibatkan pimpinan KPU jika diperlukan.

“Atau buat aja grup baru yang ada pimpinan KPU-nya. Tapi maaf kalau di grup yang kakak buat, kakak gak mau kontra. Kakak harap bisa memaklumi,” tambahnya.

Tindakan oknum admin tersebut menuai kritik karena dinilai arogan dan tidak mencerminkan transparansi, khususnya untuk sebuah grup resmi yang seharusnya menjadi sarana komunikasi antara media dan KPU Kota Pekanbaru.

“Seharusnya berita yang dibagikan itu bisa menjadi bahan evaluasi atau koreksi untuk KPU. Namun, yang terjadi malah wartawan dikeluarkan tanpa alasan jelas. Ini menunjukkan adanya upaya pembungkaman informasi,” ujar Bomen salah seorang wartawan saat diminta tanggapanya media ini.

Ia menilai bahwa tindakan oknum admin grup ini mencerminkan ketertutupan dan kurangnya profesionalisme dalam mengelola komunikasi di ruang publik. Hal ini menjadi perhatian, terutama karena berita yang dibagikan wartawan tersebut berisi kritik terkait tuntutan masyarakat yang meminta transparansi dan akuntabilitas dari Ketua KPU dan jajarannya.

“Tindakan admin grup yang dinilai arogan menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan keterbukaan KPU Kota Pekanbaru dalam menghadapi kritik,” tutup Bomen.

Terpisah, Saat dikonfirmasi, Ketua KPU Pekanbaru, Raga Perwira, menyampaikan bahwa dirinya selalu terbuka kepada media.

“Pada prinsipnya, saya terbuka dan menyambut baik kawan-kawan media. Apapun yang dikonfirmasi akan saya jawab. Terkait kejadian dikeluarkan dari grup, nanti saya cek. Yang pasti, itu bukan dari saya atau perintah saya,” Ujar Ketua KPU Kota Pekanbaru, Raga Perwira.

Menurutnya, berita yang ditulis oleh wartawan media ini dan dibagikan di grup tidak menjadi masalah atau keberatan baginya.

“Soal berita itu, saya tidak ada masalah atau keberatan bang. Hanya saja tadi saya sedang ada rapat. Jadi, jika kawan-kawan ingin konfirmasi, saya siap menjawab dan kita tatap terbuka bang,” tutupnya.

 

Komentar