Direktur RSJ Tampan dr. Prima Wulandari Minta Kasus Kematian Pasien Diusut Tuntas, Asal Kain Masih Misterius

Pekanbaru, Garda45.com – Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan Pekanbaru, dr. Prima Wulandari, meminta agar kasus kematian seorang pasien berinisial AN (20) dapat tertangani secara tuntas dan transparan. Hal ini disampaikannya saat dikonfirmasi oleh Garda45.com pada Minggu malam (27/4/2025) sekitar pukul 22.30 WIB.

Dalam keterangannya kepada Garda45.com, dr. Prima Wulandari menjelaskan kronologi kejadian yang mengejutkan banyak pihak tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa pada Jumat (25/4/2025) sekitar pukul 17.25 WIB, pasien AN yang tengah menjalani perawatan intensif di Unit Perawatan Intensif Psikiatri (UPIP) RSJ Tampan ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di ruang perawatannya.

“Segera setelah kejadian, tim medis dan keamanan rumah sakit bertindak cepat melakukan tindakan darurat, serta melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan kepolisian,” ungkap dr. Prima.

Ia menjelaskan, pihak rumah sakit langsung menghimpun kronologi kejadian secara rinci, termasuk menyelidiki kemungkinan adanya dugaan malpraktik oleh tenaga medis.

“Namun, dari hasil evaluasi internal, kami tidak menemukan bukti adanya tindakan malpraktik. Semua tindakan medis telah dilakukan berdasarkan indikasi medis yang sesuai standar dan kaidah etik,” jelasnya.

Sebagai Direktur RSJ Tampan, dr. Prima Wulandari menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung penuh proses investigasi dan proses yang tengah dilakukan aparat penegak hukum.

“Saya ingin masalah ini dapat tertangani secara tuntas. Untuk itulah kami telah menjalin kerja sama penuh dengan pihak kepolisian,” bebernya.

Dalam kesempatan tersebut, dr. Prima juga menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada keluarga almarhum atas kejadian tragis yang terjadi.

“Selaku Direktur, mewakili seluruh keluarga besar RSJ Tampan, kami menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas peristiwa ini,” ucapnya.

Lebih jauh, dr. Prima mengimbau seluruh media untuk menyajikan informasi secara berimbang dan bertanggung jawab, mengingat kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.

Meski demikian, dari hasil informasi yang dihimpun disertai dengan wawancara Garda45.com dengan salah satu pihak keluarga korban, muncul beberapa pertanyaan yang hingga kini belum mendapat jawaban pasti dari Pihak RSJ Tampan di bawah kepemimpinan dr. Prima Wulandari. Di antaranya mengenai asal-usul kain yang diduga digunakan oleh almarhum, serta fakta bahwa proses evakuasi jenazah almarhum tidak langsung dilakukan oleh aparat kepolisian.

Keluarga juga mempertanyakan mengapa tidak ada dokumentasi berupa foto saat almarhum ditemukan tergantung di jendela, yang menurut mereka menjadi salah satu sumber kecurigaan.

Atas berbagai kejanggalan tersebut, keluarga korban menyatakan ketidakpuasan dan berharap kasus ini di usut tuntas secara adil oleh aparat penegak hukum.

Ketika hal itu ditanyakan Garda45.com kepada dr. Prima Wulandari, hingga berita ini diterbitkan, dr. Prima Wulandari belum memberikan keterangan tambahan terkait pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang diajukan Garda45.com.

Garda45.com akan terus berupaya menggali keterangan lebih lengkap untuk mengungkap fakta di balik insiden tragis ini.

Penulis : KEND ZAI.

Komentar