Peristiwa

Tragis, Buaya 585 Kg Tewas Akibat Sampah: Ada Mata Tombak hingga Pisau di Perut

23
×

Tragis, Buaya 585 Kg Tewas Akibat Sampah: Ada Mata Tombak hingga Pisau di Perut

Sebarkan artikel ini
Buaya Besar yang di tangkap Warga. (G45/net)

INDRAGIRI HILIR | Garda45.com Penemuan benda-benda asing dari dalam perut seekor buaya raksasa yang mati di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, menggegerkan warga. Buaya air asin berukuran luar biasa besar ini sebelumnya ditangkap warga Desa Sungai Undan, Kecamatan Reteh, pada 31 Oktober 2025 karena kerap muncul di sekitar pemukiman dan membuat resah.

Hewan yang diperkirakan berusia puluhan tahun itu sempat ditempatkan sementara di lokasi penangkaran setempat. Namun sejak ditangkap, buaya tersebut tak pernah menyentuh makanan. Kondisinya terus melemah hingga akhirnya mati pada Kamis (20/11/2025).

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Inhil, Junaidi, mengatakan bangkai buaya dengan bobot 585 kilogram dan panjang 5,7 meter itu diminta oleh salah satu lembaga konservasi di bawah Ditjen KSDAE Kementerian Kehutanan untuk proses preparasi dan pengawetan.

“Sebelum bangkainya diberangkatkan ke Jakarta, tim melakukan pembedahan untuk memastikan penyebab kematiannya. Hasilnya sangat mengejutkan,” jelas Junaidi, Senin (24/11).

Pembedahan tersebut mengungkap fakta mencengangkan: saluran pencernaan buaya dipenuhi benda-benda yang jelas tidak mungkin dicerna oleh hewan mana pun. Sebanyak 20 kantong plastik, beberapa karung goni, tutup botol plastik, sebuah pisau kecil, mata tombak, hingga pecahan tabung televisi ditemukan dalam kondisi utuh.

“Semua benda itu masih utuh. Tidak ada yang bisa dihancurkan oleh sistem pencernaannya. Ini kemungkinan besar penyebab buaya berhenti makan dan akhirnya mati,” kata Junaidi.

Temuan ini menepis spekulasi tentang adanya korban manusia. Junaidi memastikan tidak ditemukan tulang belulang atau sisa tubuh manusia di dalam perut buaya tersebut. Namun hal yang terungkap justru lebih mengkhawatirkan: buaya raksasa itu adalah korban dari pencemaran sungai dan rawa yang semakin parah.

Kemunculan buaya berukuran nyaris satu ton itu pada 31 Oktober lalu sempat membuat warga Desa Sungai Undan panik. Hewan tersebut terlihat berenang perlahan di sungai yang mengalir di dekat rumah penduduk.

“Awalnya buaya ini muncul di aliran sungai dan membuat warga cemas karena ukurannya sangat besar dan sering terlihat mendekati area permukiman,” ujar Kapolsek Reteh, AKP Sahril.

Tak lama kemudian, buaya raksasa itu masuk ke sebuah parit dan tidak dapat keluar. Melihat situasi tersebut, seorang warga bernama Zulkifli menggerakkan lebih dari 20 warga lainnya untuk melakukan evakuasi.

Dengan peralatan seadanya, termasuk tali besar, warga akhirnya berhasil mengamankan buaya tersebut setelah berjuang selama beberapa jam. Petugas dari Polsek Reteh kemudian turun ke lokasi untuk memastikan proses evakuasi berlangsung aman dan lingkungan tetap kondusif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *