Nasional

HUT KPI ke-8 Hadirkan MWT Strategis dan Dukungan untuk Panti Asuhan Al-Fajar

20
×

HUT KPI ke-8 Hadirkan MWT Strategis dan Dukungan untuk Panti Asuhan Al-Fajar

Sebarkan artikel ini
Teks foto: Manager Production RU II Sungai Pakning, Ririanti Safrida, bersama para pekerja dan manajemen PT KPI RU II Sungai Pakning berfoto seusai pelaksanaan Management Walkthrough (MWT) dan penyerahan santunan kepada perwakilan Panti Asuhan Al-Fajar, Senin (24/11/2025)/G45/Iv.

Sungai Pakning, Garda45.com – Di tengah dinamika operasional industri energi yang menuntut keandalan tinggi, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Sungai Pakning memilih merayakan Hari Ulang Tahun ke-8 perusahaan dengan langkah yang berbeda, memperkuat budaya risiko langsung dari akar operasi, sebelum kemudian menutupnya dengan sentuhan kemanusiaan.

Momentum itu menghadirkan VP Subsidiary Risk Management PT Pertamina (Persero), Bonifasius Harson Muryanto, yang melakukan Management Walkthrough (MWT) pada Senin, 24 November 2025.

Kegiatan ini bukan sekadar inspeksi rutin, melainkan forum dialog terbuka antara manajemen pusat dan lini operasional mengenai bagaimana risiko dikelola, dipahami, dan dikawal setiap hari.

Di bawah panduan Ririanti Safrida, Manager Production RU II Sungai Pakning, tim meninjau area-area vital kilang, berbicara langsung dengan pekerja, dan mengevaluasi sejauh mana kontrol risiko diterapkan secara disiplin.

“Dialog seperti ini penting untuk memastikan bahwa keselamatan bukan hanya standar, tetapi budaya yang hidup,” ujar Ririanti, menegaskan esensi pertemuan tersebut.

MWT turut diperkuat oleh kehadiran jajaran manajemen risiko dan lingkungan, di antaranya Manager Downstream Risk Management Awangga Gesang Wijaya, Manager Policy & Business Process Alignment Muhamad Anis, Manager Environment Ivonne Deasy, serta Senior Analyst I Environment Sustainability Malvina Sri H.

Kolaborasi lintas fungsi ini mencerminkan bagaimana pendekatan risiko terintegrasi menjadi fondasi operasional perusahaan.

Dari Ruang Kontrol ke Ruang Sosial

Selepas agenda MWT, suasana bergeser. Perusahaan menggelar peringatan HUT KPI ke-8 secara daring, sebelum kemudian melanjutkan dengan kegiatan sosial berupa penyerahan santunan kepada Panti Asuhan Al-Fajar.

Sentuhan ini menjadi penyeimbang: setelah bicara tentang risiko, keselamatan, dan operasional, perusahaan kembali pada inti keberadaannya di tengah masyarakat.

“Di momentum HUT KPI ke-8 ini, kami ingin terus bersyukur. Sama pentingnya dengan menjaga keselamatan operasi, kami juga ingin memastikan kehadiran kami membawa manfaat bagi lingkungan sekitar,” tutur Ririanti.

Santunan yang diberikan bukan hanya simbol kepedulian, melainkan pesan bahwa keberlanjutan tidak berhenti pada efisiensi kilang, tetapi juga pada perhatian terhadap kehidupan sosial di sekitarnya.

Kesimpulan: Perayaan yang Lebih dari Sekadar Seremoni

HUT KPI ke-8 di RU II Sungai Pakning menghadirkan sebuah narasi yang jarang disentuh: bahwa di balik fasilitas industri yang kompleks, ada manusia-manusia yang bekerja menjaga risiko; dan di luar pagar kilang, ada masyarakat yang perlu dirangkul.

Perayaan kali ini menjadi pengingat bahwa keselamatan dan kemanusiaan dapat berjalan dalam satu garis yang sama, dan keduanya sama pentingnya bagi keberlanjutan perusahaan.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *