PEKANBARU | Garda45.com – Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025 di Provinsi Riau menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen pembangunan pendidikan inklusif. Dewan Pendidikan Provinsi Riau menggelar Penganugerahan Prestasi Istimewa Pendidikan Disabilitas di Balai Serindit, Gedung Daerah, Rabu (26/11/2025).
Acara tersebut menghadirkan puluhan siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Riau yang telah mengharumkan nama daerah lewat berbagai prestasi dari tingkat provinsi hingga internasional.
Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) yang juga Ketua Dewan Pendidikan Riau, Junaidi, menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang dalam meraih mimpi.
“Bagi siswa SLB yang ingin berkuliah, insyaallah kami gratiskan,” tegas Junaidi.
“Kami ingin mereka tidak hanya belajar, tapi berbaur dalam sistem pendidikan inklusif, kuliah bersama mahasiswa umum untuk berkembang lebih pesat,” tambahnya.
Saat ini, Unilak telah memiliki 65 mahasiswa disabilitas dan membuka jurusan Pendidikan Khusus, yang didedikasikan melahirkan guru SLB dari kalangan penyandang disabilitas sendiri sebuah misi kemanusiaan yang jarang ditemui.
Junaidi menekankan bahwa acara ini bukan sekadar selebrasi tahunan, melainkan alarm moral yang perlu ditindaklanjuti dengan keberpihakan nyata.
“Perayaan ini bukan hanya pertunjukan, tapi seruan agar kebijakan dan anggaran benar-benar berpihak,” ujarnya dalam pidato yang disertai pembacaan puisi bertema kesetaraan.
Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, hadir mewakili Plt Gubernur Riau, menyampaikan apresiasi kuat kepada Unilak atas komitmen membela hak pendidikan disabilitas.
“Prestasi tidak lahir dari kesempurnaan, tapi dari kemauan,” ungkap Zulkifli.
Ia menegaskan, provinsi harus benar-benar inklusif, bukan hanya dalam visi dan dokumen.
“Komitmen ini bukan hanya tertulis di RPJMD, tapi harus jadi pedoman seluruh perangkat daerah,” tandasnya.











