PEKANBARU | Garda45.com – Upaya menjaga keamanan konsumsi pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus diperkuat SMAN 9 Pekanbaru. Kepala sekolah, Darmina, M.Pd, memastikan seluruh bahan pangan yang disalurkan kepada siswa harus memenuhi standar layak konsumsi sebelum dibagikan. Untuk itu, sekolah menggelar pelatihan metode organoleptik, yakni pemeriksaan cepat mutu makanan melalui pancaindra.
Darmina menjelaskan, metode ini menjadi langkah preventif penting karena proses distribusi makanan berlangsung setiap hari dan membutuhkan pengawasan ketat. Guru sebagai pengawas lapangan dinilai harus memiliki pemahaman yang tepat mengenai ciri makanan aman dan sehat.
“Kami tetap akan memastikan semua yang dikonsumsi peserta didik benar-benar layak. Jangan sampai ada makanan yang tidak memenuhi standar masuk ke mulut siswa,” tegas Darmina, Selasa (02/12/2025).
Pelatihan organoleptik diberikan kepada wali kelas dan guru yang ditugaskan sebagai pengawas pangan. Indikator yang diperhatikan meliputi warna makanan yang tidak kusam, aroma tidak menyengat asam, tekstur tidak berlendir, serta rasa yang sesuai standar mutu masakan yang baik.
“Guru adalah garda terdepan dalam pengawasan ini, jadi kemampuan mendeteksi pangan aman harus mereka kuasai,” ujarnya.
Dengan kompetensi tersebut, guru dapat melakukan penyaringan cepat saat makanan tiba di sekolah. Jika terdapat kejanggalan pada kemasan atau kondisi pangan, sekolah dapat langsung menolak sebelum siswa mengonsumsi.
“Ini bukan soal formalitas. Sampai saat ini, Alhamdulillah belum ditemukan makanan basi atau kemasan rusak. Tapi kewaspadaan tetap harus utama,” tambahnya.
Darmina menegaskan, keamanan pangan merupakan bagian integral dari manajemen sekolah, karena berdampak langsung pada kesehatan peserta didik. Ia juga mendorong kebiasaan ini diterapkan di lingkungan keluarga.
“Makanan bergizi belum tentu aman bila pengolahan dan penyimpanannya tidak benar. Kesadaran organoleptik ini semoga menjadi budaya kita bersama,” tutupnya.











