Daerah

Putus Rantai Penularan HIV/AIDS, PKK Jadi Garda Terdepan Edukasi Kesehatan Keluarga

18
×

Putus Rantai Penularan HIV/AIDS, PKK Jadi Garda Terdepan Edukasi Kesehatan Keluarga

Sebarkan artikel ini
Plt Ketua TP PKK Riau Adrias Hariyanto saat membuka Sosialisasi Penanggulangan HIV/AIDS di Gedung Daerah, Pekanbaru. (Foto : G45/Pemprov). 

PEKANBARU | Garda45.com  Ancaman penularan HIV/AIDS masih menjadi tantangan serius di Provinsi Riau. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menegaskan komitmen memperkuat edukasi pencegahan melalui peran strategis Tim Penggerak PKK, yang dinilai memiliki kedekatan langsung dengan keluarga sebagai benteng utama perlindungan kesehatan masyarakat.

Langkah ini diwujudkan dalam kegiatan Sosialisasi Penanggulangan HIV/AIDS bagi Pengurus TP PKK se-Riau bersempena Peringatan Hari AIDS Sedunia dan Hari Ibu, di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Rabu (3/12/2025).

Plt Ketua TP PKK Provinsi Riau, Adrias Hariyanto, menjelaskan bahwa PKK tidak hanya bertugas menyampaikan informasi, melainkan menjadi penggerak kesadaran keluarga mengenai bahaya HIV/AIDS dan pentingnya pencegahan sejak dini.

“PKK adalah ujung tombak yang setiap saat bersentuhan dengan masyarakat. Karena itu, pemahaman kader tentang HIV/AIDS harus kuat, agar edukasi yang diberikan tepat sasaran dan bisa menghilangkan stigma yang masih menjadi hambatan utama di masyarakat,” ujarnya.

Adrias menekankan pentingnya komunikasi dalam keluarga sebagai pilar utama perlindungan anak dan remaja dari risiko penularan. Edukasi yang dilakukan, kata dia, harus mengedepankan empati serta mampu menyemangati penyintas agar tetap produktif tanpa diskriminasi.

“Selain penyebaran informasi, kami ingin hadir sebagai penguat moral. Masih banyak penyintas HIV/AIDS yang menanggung stigma, dan ini harus kita ubah bersama,” tambahnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Heri Permana, menyebut kolaborasi dengan PKK sangat efektif karena jejaring mereka menjangkau hingga dasawisma. Dengan begitu, informasi pencegahan dapat diterima lebih luas dan lebih cepat oleh masyarakat.

“Kader PKK memiliki akses langsung ke rumah tangga. Itu kekuatan besar untuk memastikan masyarakat paham tentang cara pencegahan, deteksi dini, serta akses layanan kesehatan tanpa rasa takut,” terang Heri.

Dinas Kesehatan juga menyiapkan penguatan fasilitas konseling dan tes HIV di berbagai layanan kesehatan, dengan prinsip ramah dan nondiskriminatif.

“Penanggulangan HIV/AIDS tidak bisa berdiri sendiri. Selain pemerintah, keluarga dan seluruh unsur masyarakat harus bersama-sama mengambil peran,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *