PEKANBARU, Garda45.com – DPD IMM Riau mengadakan acara Webinar Kajian Mahasiswa Nasional (KAJAMNAS) dengan dengan topik “Efektifitas Pilkada Serentak 2020. Tepat hari ini, Senin, 12 Oktober 2020, pukul 13.00-16.30 WIB
Pilkada merupakan momentum pesta demokrasi yang melibatkan partisipasi publik demi terlaksana dan suksesnya euforia dan demokrasi sebagaimana mestinya. Regulasi demi regulasi telah diatur oleh pemerintah yang telah diperbarui dan diatur sesuai dengan kondisi pandemi saat ini dengan dikeluarkannya PKPU dan Perbawaslu tentunya menjadi suatu regulasi yang dapat mengatur kondisi dan situasi saat ini.
Namun, polemik dan problematika yang masih menjadi sebuah momok menakutkan tersendiri bagi masyarakat mengingat kondisi dan situasi saat ini memiliki krisis kesehatan dan krisis demokrasi sehingga membuat pemerintah menjadi serba salah, apabila pilihan Pilkada ditunda tentu akan membuat suatu masalah dan apabila tidak dilanjutkan juga menimbulkan suatu masalah baru. Berangkat dari permasalahan ini, Muhammad Firdaus selaku ketua Panitia Acara Webinar mengatakan, “ Kami dari DPD IMM Riau berinisiatif membuat kegiatan KAJAMNAS dengan mengundang pembicara yang tepat dibidangnya secara Webinar untuk meluruskan polemik yang timbul di masyarakat terkhusus di Provinsi Riau terkait Pilkada Serentak 2020”.
Diskusi yang diadakan via zoom ini diikuti lebih kurang sekitar 200 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, dan juga turut menghadirkan beberapa pembicara, diantaranya :
1. Najih Prastiyo (Ketua Umum DPP IMM)
2. Cak Nanto (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah)
3. Neni Nur Hayati (Aktivis Nasyiatul Aisyiyah dan Direktur Eksekutif DEEP)
4. Nugroho Noto Susanto (Komisioner KPU Prov.Riau)
5. Rusidi Rusdan (Ketua Bawaslu Prov.Riau)
6. Jupendri (Pengamat Komunikasi Politik dan Pengurus PW Pemuda Muhammadiyah Prov. Riau)
Acara Webinar ini dibuka oleh Ketua Umum DPD IMM Riau, Muhammad Aulia Zia. Dalam pidato pembukaanya, Zia mengatakan “Pilkada Serentak 2020 di 9 Kabupaten dan Kota se-Provinsi Riau pada mada pandemi menjadi tantangan kita Bersama. Diluar sana beberapa lapisan dan kelompok masyarakat ada yang mengusulkan untuk penundaan Pilkada, namun yang menjadi permasalahan bersama adalah kita juga belum tahu kapan pastinya pandemi ini berakhir. Saya harap lewat kegiatan diskusi daring yg bertemakan Efektifitas Pilkada Serentak 2020 ini, semoga tidak ada lagi korban baik itu dari penyelenggara maupun masyarakat seeperti pemilihan sebelumnya” tutur Zia.
Diskusi yang dilakukan selama kurang lebih 3,5 jam ini dapat ditarik kesimpulan bahwa KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilihan umum telah menjabarkan sedemikian rupa dan mempersiapkan sebaik mungkin Pilkada pada Desember nanti sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya dan tentu kita juga berharap saat Pilkada berlangsung tidak akan menimbulkan klaster baru.
Demi suksesnya Pilkada pada Desember nanti, tentu ini merupakan tugas kita bersama selaku masyarakat, baik dari berbagai macam golongan untuk mengawasi dan memperhatikan sehingga tidak ada kecurangan dan indikasi aksi terselubung. Pada masa pandemi seperti saat ini Alat Peraga Kampanye (APK) dan strategi komunikasi yang dilakukan oleh paslon tentu harus memiliki suatu metode yang baru. Seperti memaksimalkan media sosial, media massa, atau para paslon dan timsesnya bisa kampanye melakukan door to door sehingga mengurangi yang namanya perkumpulan.(Indra)
Komentar