PEKANBARU, Garda45.com – Pembangunan Gedung Unit Sekolah Baru (USB) SMAN 19 Pekanbaru, yang terletak di Jalan Tabek Gadang, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, yang dikerjakan oleh CV. Sukma Mandiri, dengan anggaran Rp.2.164.093.655,78 yang berasal dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2023, dinilai asal jadi dan diduga tidak sesuai speksifikasi. Pasalnya, fisik bangunan yang baru selesai tersebut sudah retak. Jumat (27/10/23).
Hal ini terungkap ketika media ini melakukan investigasi di Lokasi SMAN 19 Pekanbaru Yang menelan anggaran miliaran itu. Dari hasil penelusuran media ini, terdapat beberapa fisik bangunan yang retak. Sehingga dinilai bahwa mutu pembangunan tersebut diragukan kualitasnya dan bahkan diduga pada pekerjaan bangunan USB SMAN 19 itu tidak sesuai spesifikasi.
Atas hal diatas, Ketua LSM Gerakan Anti Korupsi (Gerak) Provinsi Riau, menyayangkan adanya temuan pada proyek pembangunan gedung Unit Sekolah Baru (USB) SMAN 19 Pekanbaru yang diduga dikerjakan asal jadi. Dimana pada beberapa dinding bangunan itu banyak mengalami keretakan, padahal bangunan itu baru selesai dikerjakan.
“Dari hasil temuan kami di lapangan Bangunan yang baru dibangun sudah retak dan ada indikasi tidak sesuai dengan spesifikasi, “ujarnya pada media ini di Pekanbaru.
Dia meminta kepada Dinas terkait agar tegas dan memberikan sanksi kepada rekanan. Ia nilai bahwa pada proyek tersebut kurang pengawasan dan bahkan diduga ada persengkokolan antara pihak rekanan dan tim pengawas dilapangan.
“Ini harus di usut oleh Aparat Penegak Hukum. Periksa dan Panggil PPK nya dan seluruh yang terlibat. Saya duga adanya indikasi korupsi pada pekerjaan ini, serta kurangnya pengawasan Pada Pekerjaannya. Kami meminta APH dan Kajati Riau segera memanggil dan Periksa Seluruh Yang terlibat pada pekerjaan banguan USB SMAN 19 ini, karena kami duga keras bahwa pada proyek ini telah ada pengurangan Volume. Ini kan baru selesai, kalau sudah sesuai sepesifikasi tentu tidak retak bangunan ini, “tegasnnya.
Sementara itu, Konsultan Pengawas dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Andra, Ketika dikonfirmasi media ini terkait pada beberapa fisik Pembangunan USB SMAN 19 Pekanbaru Yang baru selesai itu sudah retak, tidak banyak berkomentar.
“Saya sudah dapat info nya pak. Saya untuk sementara belum bisa untuk memberikan penjelasan. Karena saya ingin melihat langsung kelapangan pak. Rencana besok pagi saya ke lokasi SMAN 19, “ujarnya, Jumat (27/10/23).
Hal senada juga disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Ardison. Namun kata dia, pembangunan SMAN 19 itu masih pemeliharaan dan tanggungjawab penuh Kontraktornya.
“Itu masih pemeliharaan. Kontraktornya nanti akan perbaiki, intinya kontraktornya harus bertanggungjawab atas pekerjaanya, “kata Ardison.
Ardison mengaku, secara teknis pihaknya tidak paham. Ia menyarankan media ini berkoordinasi pada pihak pengawas.
“Besok saya cek kelapangan, secara teknis abang gak begitu paham. Tapi biasanya adukan semen dan pasirnya ngak pas. Kebanyakan semen juga bisa menyebabkan retak dan sebaliknya. Tapi dinda secara teknis bisa komunikasi sama konsultan pengawas yang selalu dilapangan pepanjangan Dinas, “jelasnya.
KEND ZAI.
Komentar