Pendidikan

Ponpes Daarul Fatah Bangga Jadi Tuan Rumah MTQ ke-54 Kampar

12
×

Ponpes Daarul Fatah Bangga Jadi Tuan Rumah MTQ ke-54 Kampar

Sebarkan artikel ini
Suasana lomba Final Fahmil Qur'an di lingkungan Ponpes Daarul Fatah, bagian dari rangkaian MTQ ke-54 Tingkat Kabupaten Kampar Tahun 2025. (G45/fir)

Kampar Utara | Garda45.com – Ketua Yayasan Al-Fatah Kampar, H. Yusmardi Amran, S.Pd, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Pondok Pesantren Daarul Fatah Desa Sendayan, Kecamatan Kampar Utara, sebagai tuan rumah pelaksanaan MTQ ke-54 Tingkat Kabupaten Kampar Tahun 2025.

“Alhamdulillah, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan menjadi tuan rumah MTQ ke-54. Ini merupakan wujud nyata dalam mendorong anak-anak untuk berprestasi, memiliki ilmu, dan semangat dalam mempelajari Al-Qur’an,” ujar Yusmardi di sela-sela pelaksanaan lomba Final Fahmil Qur’an di lingkungan Ponpes Daarul Fatah, Kamis (13/11).

Menurutnya, menjadi tuan rumah MTQ merupakan kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar Ponpes Daarul Fatah. Selain sebagai ajang syiar Islam, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi antarpesantren dan menjadi motivasi untuk terus berkontribusi dalam pengembangan pendidikan agama di Kabupaten Kampar.

“Ponpes Daarul Fatah telah memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan keagamaan di daerah ini. Kami berharap perhatian dari berbagai pihak untuk terus mendukung tempat-tempat lahirnya anak-anak berprestasi, salah satunya melalui peningkatan infrastruktur dan program pendidikan di pesantren,” harapnya.

Lebih lanjut, Ustaz Yusmardi menegaskan bahwa Ponpes Daarul Fatah berkomitmen penuh terhadap kemajuan pendidikan agama.

“Kami memberikan program tahfiz gratis kepada Santri yang miskin, sementara untuk bagi santri yang dianggap mampu SPP hanya Rp100 ribu per bulan. Untuk anak yatim dan keluarga kurang mampu, biaya makan dan tempat tinggal kami tanggung sepenuhnya,” ungkapnya.

Selain itu, Ponpes Daarul Fatah juga turut menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar dengan memberikan kesempatan kepada pedagang untuk berjualan di lingkungan pesantren tanpa dipungut biaya.

“Kami ingin keberadaan pesantren juga memberi manfaat ekonomi bagi warga sekitar,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *