Barisan Suara Rakyat Bersatu Apresiasi Kinerja Agung Nugroho, Bukti Nyata Perubahan Pekanbaru Dimulai

PEKANBARU, Garda45.com – Kepemimpinan Agung Nugroho sebagai Wali Kota Pekanbaru mendapat pujian dan dukungan penuh dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk dari Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Suara Rakyat Bersatu (DPP LSM BERANTAS).

Ketua Umum DPP LSM BERANTAS, KEND ZAI, menyampaikan apresiasi mendalam atas gebrakan-gebrakan awal yang dilakukan Agung Nugroho yang dinilai mampu memberikan angin segar bagi wajah pemerintahan Kota Pekanbaru.

“Kita apresiasi dan mendukung langkah-langkah nyata yang dilakukan oleh Wali Kota kita, Agung Nugroho. Ini bukan hanya janji, tapi aksi. Beliau baru menjabat belum sampai 100 hari, tapi sudah mulai menyentuh hal-hal mendasar di masyarakat. Itu luar biasa,” ujar Kend Zai dalam keterangan persnya, Senin (26/5/2025).

Menurut Kend, langkah-langkah Wali Kota dalam membersihkan internal OPD (Organisasi Perangkat Daerah), memperbaiki jalan-jalan rusak, hingga menertibkan reklame-reklame liar yang tidak memiliki izin, menunjukkan komitmen kuat dalam menjalankan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

“Beliau tidak menunggu lama. Banyak pemimpin yang di awal menjabat memilih bermain aman, tapi Pak Agung justru langsung kerja, langsung aksi. Ini yang patut kita dukung. Kita ingin kota ini benar-benar bersih, tertata, dan bebas dari praktik korupsi,” tegasnya.

Kend juga menyebut bahwa keberanian Agung Nugroho dalam menindak pelanggaran, termasuk mencopot pejabat yang tidak bekerja optimal, menjadi bukti bahwa sang Wali Kota tidak terjebak pada kompromi-kompromi yang membahayakan publik.

“Ini pemimpin yang berani dan tidak basa-basi. Pekanbaru memang butuh sosok seperti beliau, karena membenahi kota ini bukan perkara ringan. Dibutuhkan ketegasan, integritas, dan kemauan besar,” tambahnya.

Walau baru seumur jagung, lanjut Kend, namun denyut perubahan sudah mulai dirasakan warga kota. Memang belum semua sempurna, dan belum semua harapan terpenuhi, tetapi niat baik dan arah kebijakan sudah tampak jelas.

“Kita masyarakat harus objektif. Jangan hanya bisa mengkritik, tapi juga harus apresiasi jika ada perubahan. Sekarang jalan mulai dibenahi, birokrasi mulai dibersihkan, bahkan baliho tak berizin pun ditertibkan. Ini langkah awal yang bagus,” katanya.

Ia mengingatkan bahwa memimpin kota sebesar Pekanbaru bukan perkara gampang, apalagi di tengah keterbatasan anggaran yang saat ini sedang defisit. Namun justru dalam situasi sulit ini, karakter pemimpin diuji.

“Saat anggaran seret, justru terlihat mana pemimpin yang bisa berbuat dengan segala keterbatasan. Dan sejauh ini, Pak Agung menunjukkan bahwa beliau mampu bekerja dalam tekanan. Ini patut diapresiasi,” ujar Kend.

Kend juga menyebut bahwa masyarakat harus bersabar dan memberikan waktu agar program-program besar Wali Kota dapat berjalan dan menunjukkan hasil maksimal.

“Kita sebagai masyarakat tidak boleh hanya jadi penonton. Kita dukung, kita awasi, dan kita bantu dengan kritik-kritik yang membangun. Kalau kita selalu negatif, pemerintah pun akan sulit bergerak. Mari kita kawal bersama,” ajaknya.

Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa dalam satu hingga dua tahun ke depan, wajah Kota Pekanbaru akan jauh lebih bersih, tertib, dan tertata jika semangat kerja seperti saat ini terus dipertahankan oleh Wali Kota Agung Nugroho.

“Bayangkan, baru beberapa bulan menjabat, sudah terasa dampaknya. Apa lagi kalau beliau terus konsisten sampai lima tahun. Saya yakin Kota Pekanbaru akan jadi kota yang membanggakan di tingkat nasional,” ucapnya.

KEND juga menegaskan, dukungan dari masyarakat bukan berarti menutup mata terhadap kekurangan. Justru, katanya, peran masyarakat adalah mengawal, memberikan kritik dan saran yang membangun agar visi misi Wali Kota bisa berjalan dengan tepat sasaran.

“Kita harus berikan kepercayaan kepada beliau untuk bekerja. Selama langkah yang diambil sesuai aturan dan kepentingan rakyat, maka tidak ada salahnya kita dukung. Tapi kita juga tetap kritis dan objektif,” tutupnya.

Komentar