BENGKINANG | Garda45.com – Ratusan warga bersama mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sungai Sarik serta Empat Kota Setingkai Lubuk Agung menggelar aksi unjuk rasa di gerbang Kantor Bupati Kampar, Kamis (13/11/2025).
Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Kampar segera memperbaiki jembatan penghubung di wilayah mereka yang kondisinya kini sangat memprihatinkan.
Koordinator umum aksi, Putra Rahmat Ilahi, dalam orasinya menyebut jembatan tersebut sudah lapuk dan membahayakan keselamatan warga. Ia mendesak agar perbaikan jembatan segera dimasukkan dalam APBD Kampar tahun 2026.
“Kondisinya sudah sangat parah, kayunya lapuk dan besinya kropos. Jangan sampai ada korban jiwa dulu baru pemerintah turun tangan,” tegas Putra kepada wartawan di sela aksi.
Selain meminta percepatan pembangunan jembatan permanen yang menghubungkan Desa Sungai Sarik dengan Empat Kota Setingkai, massa juga menuntut transparansi anggaran proyek di Kecamatan Kampar Kiri, termasuk pembangunan infrastruktur yang dinilai tidak merata.
“Kami juga meminta Bupati atau pihak Dinas PUPR turun langsung meninjau lokasi. Tadi memang sudah ditemui oleh perwakilan dari PUPR dan staf ahli, tapi kami ingin mendengar langsung komitmen dari pimpinan daerah,” lanjutnya.
Putra menyebut, masyarakat datang jauh-jauh dari kampung dengan harapan suara mereka benar-benar didengar. Ia juga menegaskan massa aksi akan tetap bertahan di lokasi hingga ada kepastian dari Pemerintah Kabupaten Kampar.
“Kami minta dijumpai langsung oleh Wakil Bupati Kampar, Ibu Misnarni. Kalau tidak ada tanggapan, kami siap menginap di sini sampai ada kejelasan. Ini bukan sekadar aksi, ini jeritan masyarakat dari kampung,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan Bupati dan Wakil Bupati Kampar belum ada menemui massa aksi, sebagaimana yang diharapkan masyarakat aksi.
Sempat saling dorong bersama pihak keamanan, akhirnya pagar kantor bupati kampar roboh didorong massa aksi.











