Kades Fadoro Nisbar Inisial F.H, Diduga Aniaya Hasan Hia Yang Juga Sebagai Wartawan

NIAS BARAT, Garda45.com – Hasan Hia yang juga sebagai wartawan online di salah satu redaksi, warga Desa fadoro Kecamatan Sirombu Kabupaten Nias Barat, di duga di keroyok oleh oknum kepala desa Fadoro Kec.Sirombu Kab.Nisbar inisial F.H bersama adeknya dan abang iparnya. Hal itu kepada media ini di jelaskan oleh Hasan Hia. Kamis, (30/07/2020)

Hasan Hia yang juga sebagai korban pengeroyokan itu menjelaskan, “Ada tanah warisan dari kakek kami bang di desa fadoro Kecamatam Sirombu Kabupaten Nias Barat , dan sebelumnya saya sudah tanyakan sama bapak saya bahwa tanah itu milik kami atau warisan dari peninggalan kakek kami dan belum di jual kepada siapa pun.”Papar hasan

Sebelumnya kami udah berencana untuk mendirikan bangunan yang nantinya kami membuka usaha prabot disitu, makanya hari sabtu tanggal 25 juni 2020 kami memulaikan bangunan itu. Sekitar jam 09 lewat pagi hari sabtu itu saya sedang duduk dirumah dekat pertapakan tanah itu sambil bercerita dengan orang pakci saya, dan saat itu saya telpon bapak ide saya yang juga dia sebagai kepala dusun karena dia salah satu yang mendukung saya membuat bangunan di situ, sembaring kami bercerita tiba-tiba datang inisial I.H yang juga sebagai adek kandung kepala desa Fadoro marah-marah kepada pekerja dengan berkata “jangan kalian bangun di situ, itu tanah milik kami” trus dia pergi, dan tidak lama kemudian dia datang lagi dengan mengatakan hal yang sama.”Ucap Hasan

Lanjutnya, “Karena saya lihat dia sedang emosi makanya saya bilang ke dia tolong panggillah abangmu kepala desa biar kita bicarakan baik-baik di sini, lalu I.H pergi lagi

Beberapa menit kemudian dia balik lagi bersama abangnya kepala desa Fadoro inisial F.H, ketika kapala desa datang turun dari motor, dia berkata “ada apa itu di sana.!” makanya saya bilang, pak kades duduk dululah kita bicarakan baik-baik. Ketika dia duduk, dia kembali bertanya “ada apa itu di sana.!” makanya saya jelaskan sama dia bahwa di situ nanti pak kades kita mendirilan bangunan yang nantinya kita buka usaha prabot. Lalu pak kades bilang “itu tanah kami dan jangan kalian lanjutkan bangunan itu nanti kita bermasalah” sambil kepala desa berdiri dari tempat duduknya dan saya jawab juga, baiklah pak kades kalau begitu. Saat dia berdiri itu saya pikir kepala desa pergi pulang namun dia berdiri dia langsung meninju mata saya, kemudian datang adeknya tadi inisial I.H dia menyorong saya dari depan sambil meninju saya, lalu saya tersorong sambil memegang kayu, tiba-tiba datang abang ipar mereka inisial AP.G meninju saya lagi, ketika saya tersungkur kedepan datang pak kades di pijaknya saya.”Jelas Hasan

Kemudian datang beberapa warga mengelilingin kami sambil mengatasi mereka, sehingga karena bantuan warga mereka tidak dapat memukul saya lagi. Sementara kepala desa tadi mundar-mandir dia sambil memaki dan dia bilang sama adeknya inisial I.H tadi “ambil pisau bunuh dia.!.

Lebih jelas Hasan menjelaskan, “Saat itu bang, saya tidak bisa melakukan pembalasan di mana mata saya yang satu sudah daya tutup dengan tangan saya karena bekas pukulan mereka, dan saya juga belum melihat ada orang yang memukul kepala desa, mungkin saja kepala desa terjatuh saat itu karena saat warga menahan dia, malah kepala desa selalu berusaha memukul saya dan berusaha melepaskan diri saat di tahan oleh warga.”Ucap Hasan menjelaskan kronologis kejadian itu.

Hasan juga berharap, “masalah ini telah kami sampaikan di polsek si rombu, dan saya berharap agar pihah penegak hukum netral dalam mengungkap kebebaran pada kasus ini.”Tutup hasan

Di tempat terpisah ketika media ini wawancara kepada salah satu tokoh inisial E.H menyampaikan, “saat itu saya berada di lokasi pembangunan itu, dan tiba-tiba datang adek kepala desa Fadoro inisial I.H marah-marah kepada pekerja. Dua kali dia mundar-mandir di dekat tempat bangunan itu sambil marah-marah makanya si hasan menyuruh dia agar dia memanggil abangnya kepala desa untuk di bicarakan dengan baik, namun ketika datang kepala desa, si Hasan menjekaskan kepada kepala desa tentang bangunan itu, namun kades tersebut mengatakan jangan di lanjutkan karena tanah itu milik kami. Tak lama kemudian kepala desa berdiri sambil meninju si Hasan Hia kemudian datang adek kepala desa tadi inisial I.H dan abang ipar mereka ikut mengeroyok si Hasan, syukurlah saat itu beberapa warga mengatasi mereka. “Seraya E.H mengatakan, saya lihat dengan mata saya sendiri bahwa si Hasan belum melakukan pemukulan

Apa yang saya jelaskan ini, bukan karena berpihak kepada siapa pun, namun apa yang saya lihat itulah yang saya sampaikan dan yang saya saksikan.”Tandas E.H

Media ini udah dua kali berusaha menjumpai kepala desa Fadoro yang di duga sebagai pelaku untuk melakukan konfirmasi, namun kepala desa tidak dapat di jumpai karena dia lagi sibuk katanya. (Dmg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *